Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perbankan BUMN

Latar Belakang  
Sebuah negara  yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang  uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di perlukan dalam menopang perekonomian yang modern. Sektor Perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang berperan aktip dalam pembangunan ekonomi, yang diharapkan dapat meningkatkan peran serta  dalam mewujudkan perkembangan industri ekonomi yang diharapkan akan berkembang dengan pesat guna menghadapi persaingan global dan perkembangan investasi dewasa ini telah demikian pesatnya terutama pada pasar keuangan di Indonesia. Hal ini ditandai dengan jumlah  transaksi perusahaan go public yang terus bertambah, yang pada dasarnya investasi adalah suatu aktivitas untuk menempatkan dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas dana tertentu.

 Pada umumnya investasi pada pasar keuangan (financial market) dibagi atas dua bagian yaitu Pasar modal (Capital market) dan Pasar Uang  (Money Market). Pembagian ini didasarkan atas instrumen keuangan atau surat berharga yang di perjualbelikan.   Pasar modal merupakan pasar untuk surat berharga jangka panjang seperti saham, obligasi, warrant, right, dan berbagai produk untuk surat berharga jangka panjang seperti Put and Call sedangkan Pasar Uang merupakan pasar untuk surat berharga jangka pendek seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang ( SBPU ), Call Money, Treasury Bills, dll.
 
Pasar modal (Capital Market) adalah salah satu sarana untuk menghimpun sumber dana ekonomi dalam jangka panjang yang tersedia di perbankan dan masyarakat. Pasar Modal menyedian dua fungsi pokok bagi masyarakat yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Dalam fungsi ekonominya pasar modal menyediakan saran untuk memindahkan dana dari pihak ketiga yang kelebihan dana (investor) kepada pihak yang memerlukan dana ( emiten ). Pihak yang kekurangan dana memperolah dana dengan cara menjual sebahagian dari kepemilikannya dengan menerbitkan sekuritasnya, yang digunakan dalam pengembangan usahanya sedangkan yang kelebihan dana akan mendapatkan hasil dari dana yang di tanamkannya.
 
Dalam fungsi keuangannya pasar modal menyediakan dana yang diperlukan oleh para peminjam dana, dimana penyandang dana menyerahkan dana tersebut tanpa harus terlibat secara langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang digunakan dalam kegiatan investasi tersebut.

Investor memiliki banyak pilihan dalam menginvestasikan dananya, namun dalam pembuatan keputusan investor harus mempertimbangkan faktor  – faktor yang akan mempengaruhi yang dibuat harus berdasrkan analisis dan perhitungan yang matang dalam berinvestasi.

 Investasi merupakan penundaan konsumsi pada saat ini dengan tujuan mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang akan diterima dimasa yang akan datang. Investasi pada saham dianggap mempunyai tingkat resiko yang lebih besar dibandingkan dengan dengan alternatif investasi lain seperti obligasi, deposito dan tabungan. Investor maupun calon investor dapat memeperkirakan berapa tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan. Apabila kesempatan investasi mempunyai tingkat resiko yang lebih tinggi, maka
investor akan mengisyaratkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi pula, dengan kata lain, semakin tinggi resiko suatu kesempatan investasi maka akan semakin tinggi pula tingkat keuntungan (return)  yang diisyaratkan oleh investor dalam menanamkan sahamnya.
 
Saham memiliki resiko paling tinggi di antara semua jenis instrumen. Investor bisa kehilangan semua modalnya apabila emiten bangkrut. Namun kejadian bangkrutnya emiten jarang terjadi, Investor selalu mencari alternatif  lain yang memberikan return yang tinggi dengan tingkat resiko tertentu, untuk melakukan investasi dalam bentuk saham diperlukan analisis untuk mengukur nilai saham , yaitu analisis Fundamental.  

Rumusan Masalah 

 Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah di uraikan di atas maka perumusan masalah penulis simpulkan untuk dijadikan sebagai bahan kajian dalam penelitian ini adalah :
1.  Apakah ada pengaruh Earning Per Share  terhadap tingkat pembelian saham perbankan BUMN ?
2.  Apakah ada pengaruh Net Interest Margin  terhadap tingkat pembelian saham perbankan BUMN ?
3.  Apakah ada pengaruh  Return On Asset    terhadap tingkat pembelian saham perbankan BUMN ?
4.  Apakah ada pengaruh  Price Book Value  terhadap tingkat pembelian saham perbankan BUMN ? 

Tujuan Penelitian  

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1.  Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh  Earning Per Share terhadap tingkat pembelian saham perbankan BUMN.
2.  Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh  Net Interest Margin terhadap tingkat pembelian saham perbankan BUMN.
3.  Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Return On Asset terhadap tingkat pembelian saham perbankan BUMN.
4.  Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh  Price Book Value  terhadap tingkat pembelian saham perbankan BUMN. 

Manfaat Penelitian  

Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini, maka kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1.  Bagi Emiten 
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan di dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan terutama dalam rangka memaksimumkan kinerja perusahaan dan pemegang saham, sehingga saham perusahaan – perusahaan BUMN dapat terus bertahan dan mempunyai return yang besar.
  2.  Bagi Investor  
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk bahan pertimbangan didalam pengambilan keputusan investasi saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.  Bagi Akademis 
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya.
 4.  Bagi penulis 
Menambah wawasan pengetahuan tentang faktor   fundamental yang mempengaruhi saham perbankan BUMN.

 Full Credit: Wahyu Ario Pratomo

0 komentar:

Posting Komentar